Posts

Showing posts from April, 2015

April

Rumit, itu satu kata untuk menggambarkan bagaimana april ini berjalan. Semua tampak berbeda, bahkan aku tak percaya aku bisa menjalani bulan ini dengan sangat nyaman. Itu hanya salah satu pandanganku terhadap bulan ini, tidak berkomentar apapun tentang mereka yang mengalami bahagia, kecewa, miris, atau senang di bulan ini. Dan Hari ini, adalah hari terakhir bulan april, see you April sebelum orang-orang ramai menuliskan sebuah kata yang mulai umum terdengar. “ Welcome Mei ”  Sore ini, Aku menikmati udara kampus sendiri. Duduk santai dan memilih sekaleng kopi untuk teman menulisku. Suara-suara kendaraan bermotor dan ocehan-ocehan para mahasiswi-mahasiwi muda yang mulai ngelantur sangat jelas terdengar. Dan sesekali mereka mengatakan untuk mencari rencana liburan pada akhir pekan ini. Alhasil, mereka membuyarkan lamunanku. “Liburan?” Oh iya, aku melupakan satu hal penting untuk akhir pekan ini. Kesempatan berdua bersamanya, biasanya dia selalu mengabarkan untuk menga

Terlalu Percaya Diri

Sekarang aku merasa tak wajar, tak tahu harus jatuh cinta pada siapa. Semua terasa menarik di mataku, aku tahu itu bukan cinta, hanya sekedar suka tanpa ada perasaan cinta. Beberapa waktu lalu aku sempat merasakan hal itu, sampai-sampai aku tak bisa tidur dibuatnya, aku rindu. Tapi sekedar saja, hanya sesaat. Hingga akupun ingin menemuinya, tapi dia tak mengindahkan nya. Entah kenapa, padahal sebelumnya dia mencariku dengan menanyakan keadaanku, tapi waktu itu aku tak mengetahuinya dan baru-baru ini aku menyadarinya.  Aku dan dia seperti seolah-olah, seolah-olah ada, seolah-olah tak ada. Kami dekat, sampai kedua orangtua nya juga mengetahuiku, aku juga tak percaya kenapa bisa. Aku juga tak mengetahui bagaimana perasaannya padaku. Aku hanya seolah-olah percaya diri, percaya diri kalau aku bisa memenangkannya. Semacam tenang tapi belum menang. Kini aku membiarkannya berlarut-larut, seolah-olah perasaanku diolah oleh seseorang yang tak tahu kalau sebenarnya aku adalah orang yang

Setelah Malam Itu

Setelah pertemuan  malam itu, rasanya, hatiku tersengat sesuatu. Aku tidak tahu apa. Seperti sebuah hal yang pernah aku alami tapi aku lupa kapan. Aku juga tidak pernah tahu apa aku pernah sesenang ini. Rasanya aku merindukan sesuatu, sesuatu sentuhan yang membuat hal kecil terasa berharga. Kita tertawa, bercanda, dan berdua bersama. Senang? Ya, aku senang. sepulang dari sana, aku bernyanyi, berteriak, bahkan tertawa puas karena merasa bodoh sudah tak ingat waktu, waktu  berdua bersamanya hingga sampai larut malam. Sebelum itu, aku baru saja pulang dari kampus. Terasa lelah karena hari itu Jumat, hari yang mulai banyak rutinitas baik yang baru kusadari. Hingga sepulang itu, seperti biasa, aku rehat sejenak. Menatap senja dari teras rumah, melihat dari kejauhan keramaian orang-orang yang berkumpul melihat pertunjukan olahraga, lalu aku menyesap kopi. Tiba saja aku teringat sesuatu. Aku ambil ponsel lalu menulis pesan kepadanya, anggap saja namanya Ariana. Ariana, lagi dimana? Rum