Posts

Showing posts from May, 2015

Saling Percaya

Ada yang merenung lalu meninggalkan, ada yang meninggalkan lalu merenung. Banyak hal tidak kita sadari yang kita lewatkan begitu saja dan kita lalui dengan angkuhnya tiba saja menjadi sangat penting dalam hidup. Meninggalkan dan menanggalkan masalalu sudah menjadi cerita yang sangat sering kita dengar, bahkan sangat tidak mungkin cerita itu sudah lekat dalam cerita kita, cerita kita sendiri. Kecewa yang berlebihan setelah meninggalkan seseorang yang benar-benar memahami kita, lalu mencari orang lain dan hati lain untuk menggantikan hati yang sudah kita hancurkan. Beralasan hanya karena tak kuat menjalani hubungan jarak jauh yang beranggapan bahwa “ kalau sudah begini, saya sangat sulit percaya padanya ”. Jika benar-benar cinta, mengapa tak saling percaya? Apa mesti menjadi pribadi yang egois hanya untuk berkata bahwa “ aku tak kuat menjalani apa-apa yang sudah kami sepakati sejak awal, dia mencintaiku, aku juga mencintainya. Tetapi aku tak kuat menjalani hubungan yang s

Seharusnya

Seharusnya aku lebih tahu kalau masalalu itu kadang menyakitkan, tidak hanya sekedar tahu tapi harus lebih tahu. Karena kadang secara tak sadar aku selalu melihat kembali ke masalalu kekasihku. Masalalu indah tentangnya dengan kekasih terdahulunya. Yang terlihat kalau kekasih terdahulu lebih indah dari apa yang dia punya sekarang. Bukan maksud hati untuk meributkan nya, hanya saja hati nurani selalu menuntunku kesana. Kadang terlihat bodoh ketika mengumpat dalam hati hanya karena hal yang seperti itu. Tapi apa mau dikata, aku tak bisa menghindarinya. Barangkali memang harus seperti ini cara kita mencintai orang yang sudah pernah di cintai. Luka pun sering datang tiba-tiba. Barangkali untuk beberapa alasan, aku hanya ingin menerima dia sepenuhnya. Juga sepenuh masalalu nya. 

Bukan Tidak Butuh

Bukan tidak butuh pasangan. Hanya saja sedang senang menikmati kesendirian. Siapa sih di dunia ini yang tidak butuh teman berbagi. Hanya saja tidak semudah itu menemukan orang yang diinginkan hati. Tidak semudah itu mendapatkan seseorang yang sesuai dengan apa yang dicari. Harus diingat punya pasangan bukan sekedar karena  takut dibilang sendirian. Lebih dari itu, punya pasangan adalah menemukan orang yang bisa mengimbangi. Kalau ngobrol terasa lebih nyaman. Kalau punya masalah bisa menjadi teman diskusi. Atau pun bisa melakukan hal-hal sesuai kesepakatan. Untuk menemukan orang seperti itu kan tidak mudah. Bukan mencari yang sempurna. Karena memang tidak ada yang sempurna di dunia ini. Hanya mencari yang bisa saling mengimbangi. Sebab sudah tidak mau lagi memiliki pasangan hanya pasangan berdebat hal tak penting. Pasangan yang saling bersikeras ego. Sudah saatnya memikirkan pasangan dewasa. Memiliki pasangan yang sudah memikirkan masa depan sewajarnya. Bukan hanya menikmati apa

Diam-Diam Jatuh

Malam ini, angin dengan tenang berhembus. Tak ada tanda-tanda hujan akan turun meramaikan malam dan mengaburkan suara obrolan-obrolan damai sepasang manusia yang rumit. Tapi lupakan itu, aku tak akan membahasnya, karena dua malam belakangan ini, hujan terus turun. Seolah-olah jatuh tanpa tahu ada seseorang yang sedang membutuhkan teman ngobrol yang selalu memandang jauh dari balik jendela kamar dengan perasaan sepi, sungguh malang malam itu. Dia yang seolah ceria, membuat sekeliling tertawa dengan lelucon anehnya, bahkan ada yang tertawa keras lalu mengumpat kecil karena tak sanggup melihat kelakuannya. Tapi kini, dia sangat membutuhkan teman obrolan yang serius. Mencari jati diri dalam obrolan, bertukar pikiran dan mengubah cara pandang yang sudah lama tak dilakukannya. Semenjak memilih untuk memutuskan ikatan pada seseorang yang dicintai, dia selalu menjadi orang yang pemilih, melihat semua secara hati-hati, bahkan terlihat rumit untuk memakai hati. Tapi terkadang, dia begitu mud

Bertemu Cinta Lama

          Suatu hari saat sedang duduk santai di cafe yang biasa aku datangi untuk menulis. Aku didatangi seorang perempuan. Aku menatap ke arahnya, dia masih cantik seperti dulu. Hanya saja ada sedikit yang berbeda dari dirinya, matanya terlihat agak sendu. Ada kesedihan yang tak mampu disamarkan oleh senyumannya yang dipaksakan. Aku menanyakan kabarnya dan hanya dijawab sekenanya tanpa menanyakan hal sebaliknya padaku, aku tahu dia sedang punya masalah, dan aku sedang menunggu perasaannya untuk tenang agar dapat bercerita dengan baik. Setelah berdiam agak lama, akhirnya dia mulai buka mulut “apakah laki-laki itu kalau marah lama?” Aku berhenti menatap laptopku, lalu berusaha tersenyum “tergantung, tergantung mood, tergantung masalah, tergantung laki-lakinya juga” Dia merenungi sejenak “lalu kenapa dia begitu lama marah padaku?” sambil menyeka air matanya yang hampir jatuh menetes di pipinya. Aku menarik napas sejenak, lalu “pacarmu, seumuran denganmu?” Dia me

Teman Hidup

Sesuatu telah berubah dari dalam diri seseorang, yang memiliki defence personal terhadap makhluk lawan jenis untuk menghindari yang namanya perasaan hanyut untuk membawanya ke dalam dunia fantasi yang orang-orang sebut jatuh cinta. Orang yang baru berpatah hati berusaha untuk keluar dari keterpurukannya dan salah satunya merenungi bahwa aku bisa hidup tanpa dia dengan cara mencari pengganti yang lebih baik darinya. Secara tidak sadar, kita menjadi pemilih, mencari yang lebih. Bahkan ketika sudah menemukan seseorang pengganti dan menjalin sebuah ikatan dengan waktu yang relatif singkat, maka akan singkat pula hubungannya jika hanya mencari penyembuh hati belaka. Karena normalnya cinta bukan dari rasa keinginan, tetapi akan timbul dengan sendirinya. Ketika kau nyaman dengan seseorang, kau akan merasa bahwa ada sesuatu mulai tumbuh dalam hati. Mulai suka merenungi, tersenyum sendiri, bahkan didekatnya ingin sekali berlama-lama. Cinta kadang juga bermula dari sebuah ikatan teman,