Posts

Showing posts from June, 2015

Siapa Gadis Itu?

Malam itu, aku menghadiri sebuah acara di sebuah hotel yang cukup besar di kota Pekanbaru. Awalnya aku ingin datang dengan seseorang yang belakangan ini terus mengusik isi kepala. Sebelumnya aku sudah mempersiapkan acara ini dengan kehadiranku bersama dia. Tetapi berkali-kali dia hanya memberiku pengharapan saja. Hingga akhirnya dia mengirimiku pesan lewat sosial media. Maaf, aku besok jadi pergi keluar dengan seorang teman Jadi enggak bisa kita pergi, Maaf ya! Aku merenung membacanya, lalu kubiarkan dia tanpa membalas pesannya. Aku  melupakannya. Alhasil, aku pergi dengan seorang teman yang kebetulan saat itu baru saja datang dari luar kota. Aku datang tepat pukul 18.23, sedikit telat karena ada masalah saat berada di perjalanan. Setelah sampai, aku disambut dengan baik untuk mengisi daftar tamu. Lalu aku memilih kursi untuk menikmati acaranya. Aku duduk disebelah seorang gadis cantik berbaju hitam dan berambut panjang. Cukup manis, hanya saja penilaianku minus ketik

Tak Baik Begini

Aku pernah sekali itu berpikir untuk melakukan sesuatu hal-hal yang kecil, hal yang terasa romantis berdua bersamamu. Bersamamu saja. Bersama orang yang kucintai. Meskipun hanya angan-angan, aku belum mengerti itu untuk siapa. Alhasil, aku melupakan angan-angan yang sederhana itu. Sempat waktu itu aku pernah membelikan sesuatu untuk seseorang. Aku memberinya cokelat. Tapi tak ada sedikitpun debar-debar waktu berdua bersamanya. Semua terkesan biasa saja, aku tak mengerti. Lalu aku mencari yang lain. Selama itu aku mencari, semua sama saja. Ternyata aku belum menemukan yang pas, yang klik dengan hati. Sejauh aku mencari tak ada yang sesuai dengan isi dada. Bahkan waktu jeda yang panjang membuatku melupakan semua. Hingga akupun mulai berkutat dengan tugas kuliah yang penuh dan menyiksa. Melihat orang-orang yang menyenangkan tiap harinya. Bahkan dekat dengan seseorang yang sesuai isi kepala. Sekali itu aku pernah melakukan hal-hal kecil yang kuingini dengan seseorang, dengan orang la

Hujan di Bulan Juni

Hujan pertama di bulan Juni ini membuat beberapa tubuh ingin sekali merebahkan diri di dekapan orang-orang  yang sangat dicintainya. Entah mengapa, aku tak merasakan itu. Tubuhku rasanya terbiasa akan hal yang tak bisa kujelaskan lagi. Aku tak lagi rindu siapa-siapa, tak butuh lagi tawamu yang begitu renyah. Aku kalut dengan penolakanmu semalam, aku rusuh dengan kata maafmu yang membuatku lumpuh. aku  terenyuh dengan semua yang kudengar. Lalu aku patah, dan sisa hariku rusak karenamu. Meskipun kau hanya menolak ajakan kecilku, aku yakin itu adalah awal aku akan ditolak berkali-kali. Aku mengerti dengan sikapmu yang tak acuh, yang kadang menghindari tatap mata yang tiba-tiba bertemu. Aku juga tak menghindari untuk menyalahkan diri, aku salah. Seenaknya mengajakmu tiba-tiba tanpa ada pendekatan pasti. Kadang aku tak mengerti padamu, sejak awal kau tampak seperti memberi sesuatu padaku, sesuatu rasa, lalu kau coba memberiku pengharapan. Saat itu aku hanya mencoba menjaga diri dari ras