Posts

Showing posts from December, 2015

Seorang Prajurit

Saya pernah punya mimpi tentang kamu, saya pernah punya cita-cita tentang itu Saya mencintai kamu, kamu mencintai saya. Dan hidup kita bahagia, saling memiliki, kemudian saling setia selama-lamanya. Kamu cantik, semua orang juga tahu itu. Kamu pintar, kamu sangat menyenangkan. Dan bersama kamu segalanya berjalan semakin seru dan indah. Saya ingin selalu membuat kamu tertawa bersamaku. Dan kedepannya, saya ingin membuat kamu bahagia. Mengharapkan kamu, artinya saya bersaing dengan banyak lelaki di luar sana. Dan saya siap dengan segala resikonya. Kamu dengan segala luar biasamu, dan saya dengan semua biasa-biasanya. Orang-orang bilang mimpi saya keterlaluan. Semuanya bilang saya pungguk merindukan bulan. Sampai akhirnya, satu-persatu rintangan datang. Menghantam dari kanan, kiri, depan dan belakang. Saya yang awalnya tegar pun terpaksa menyudahi mimpi saya dan menyerah. Saya pernah mendengar kalimat ini “Ada hal-hal yang memang tak bisa dipaksakan” mungki

Untuk Perempuan

Untuk perempuan Memangnya kenapa jika memulai duluan ? Takut disangka murahan ? Harusnya kami saja yang kamu sebut murahan jika semurah itu melabeli seorang perempuan murahan . Memangnya kenapa jika menunjukan suka lewat perhatian ? Takut disangka gampang ? Pemikiran ‘takut disangka gampang’ mu itu yang justru semakin mempersulit keadaan. Kami sudah kehabisan waktu. Kami, yang mulai beranjak dewasa – karena diharapkan dan dibutuhkan untuk dewasa di depan perempuan yang kami sukai – mulai muak dengan semua ini. Kami lelah ketika kamu menuhankan gengsi. Pembenaran-pembenaran seperti “ supaya enggak terkesan gampang ”, “ supaya enggak dianggap murah ”, “ supaya buat penasaran ” itu semakin kesini sepertinya semakin terasa dipaksakan dan dijadikan ‘makanan’ bagi momok menakutkan bernama gengsi . Mungkin untuk awal-awal kenal dan awal dekat, semuanya masih bisa dimaklumi. Semuanya masih indah, dan masih menimbulkan rasa-rasa kasmaran. Ketika waktunya sudah cukup lama un

Hujan Lagi

Kutanyakan pada jutaan hujan Kenapa mereka selalu mengingatkanku akan kau? Pekanbaru sedang romantis sekali sore ini, meski ada sebagian tempat sedang terjadi riuh karena sebuah peristiwa kebakaran di salah satu perbelanjaan terkemuka di kota ini. Tapi aku tetap bilang, Pekanbaru sedang romantis sekali sore ini. Hujan baru saja reda. Dan seperti biasa, petrichor menghadirkan lagu indah yang cuma bisa didengar mereka yang sedang rindu. Di depan teras toko roti, bersama lima pemotor lain dan satu motor pekerja becak odong-odong sedang berteduh, saya bersiap melanjutkan perjalanan. Kemudian saya kembali mengingatmu. Kamu yang lebih dari cantik, kamu yang diam-diam membuat saya rindu, kamu yang membuat hal-hal kecil terlihat seru dan menyenangkan, kamu yang membuat saya merasa cukup, dan kamu yang perlahan menjauh setelah hati saya jatuh. Tentu saja saya tahu, cinta tak bisa dipaksakan. Saya sangat sadar, cinta butuh waktu dan kesempatan. Dan itu mungkin bukan sekaran