Posts

Showing posts from August, 2014

Stalk

Barangkali ketika kita sudah menyayangi dan mencintai seseorang kita juga harus menerima masalalunya, dan ketika kita mengetahui masalalunya kita juga harus kadang siap ketika kita melihat apa yang terjadi padanya ketika itu. Tapi apalah daya kalau itu sudah terjadi. hanya saja kita harus siap menerima itu. Untuk itu aku hanya bisa berusah untuk tak membahasnya lagi. Sedang aku coba.

Jatuh

Bicara tentang fase hidup bicara mengenai tahap perkembangan seseorang, ada yang dulu baik sekarang jadi jahat, ada yang dulu sombong sekarang jadi ramah dan sebagainya. Banyak hal yang terjadi yang tak kita duga di sekitar kita. Bahkan kita mesti jatuh dulu agar sadar bahwa kedepannya harus lebih baik dari sebelum kita jatuh tadi. Tuhan selalu punya rencana yang tidak kita ketahui bagaimana nantinya. Barangkali Tuhan lebih sering mendengarkan keluhan-keluhan kita daripada rasa syukur kita. Tapi tak satupun dari kita mendengarkan keluhan Tuhan tentang sikap hamba-Nya yang buruk kelakuannya. Hanya saja kita yang tak mengerti karena saat kita terjatuh itulah saat kita bangkit. Seharusnya kita memahami fase kehidupan ini, dan saya sedang mencobanya.

Menunggu

Bagi sebagian orang menunggu itu sesuatu yang menyebalkan, bahkan ada yang bilang menunggu itu pekerjaan yang sangat membosankan. Tapi untuk beberapa orang, mereka tetap setia dengan apa yang di tunggu nya. Bahkan itu adalah sesuatu yang menyenangkan yang kadang melukiskan senyum kecil di wajah nya saat mereka memikirkan nya. Buatku menunggu yang disayangi itu pekerjaan yang merindukan. Berbeda dengan mereka yang menunggu karena sebatas suka, akibatnya, menunggu itu menjadi hal yang sangat membosankan. Tapi pada intinya, buat seseorang yang di tunggu, jangan biarkan orang yang menunggumu itu kelamaaan berdiri di ujung sana sendirian menunggu.mu atau menunggu jawaban darimu. Karena bisa jadi disaat dia sedang menunggumu sendirian akan ada seseorang yang setia menemaninya untuk menunggumu sampai ia benar-benar capek dan tak lagi mau menunggumu karena kamu telah membiarkan orang lain masuk untuk mengisi hatinya. @Haris_DeLouvre

Sekitar kita

Kadangkala ada banyak hal di sekitar kita yang peduli dengan kita, tapi tak banyak yang sadar akan hal itu. Mereka yang memberi mu perhatian, menanyakan kabarmu, kesehatanmu, keadaanmu, dan hanya sekedar mengucapkan "Selamat Pagi". Padahal mereka hanya ingin akrab saja, bahkan ingin lebih akrab. Tak jarang juga mereka yang seperti begitu ada menyimpan sebuah rahasia yang mungkin belum siap di ungkapkannya. Mereka juga yang berusaha mencari sebuah hal-hal kecil untuk di perbincangkan juga ditanyakan, bahkan sekedar basa-basi saja mereka seperti itu. Bukan apa-apa, mereka hanya ingin lebih lama saja berbincang denganmu. Hanya saja banyak dari kita yang menganggapnya biasa. Saya pernah seperti itu, bahkan bisa dibilang sering, saya lupa. Sejak memahami itu aku mencoba untuk berusaha menjaga perasaan seseorang sekecil apapun, walau sering terlewatkan aku hanya bisa menuliskan nya di catatan kecilku kalau aku pernah mengacuhkan perhatian seseorang kepadaku. Ketika mereka memberi ...

Dari Sepatu Dahlan

Sebelum ini saya menuliskan sebuah kutipan dari novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara, jangan tanya bagaimana ceritanya, korelasi antara Ayah dan Anak buat saya menjadi pribadi yang harus lebih baik dari tokoh dalam cerita tersebut. Tapi yang saya tulis kali ini bukan tentang itu, saya mengambil sebuah kekuatan hati milik Dahlan yang tetap teguh dengan keinginannya. sebelum saya posting tulisan ini, saya telah melukai hati ayah saya. Saya tahu mereka susah payah dalam mencari biaya buat hidup. Tapi entah kenapa perilaku saya tak selalu menjurus untuk meringankan beban mereka. Seringkali mereka kecewa karenaku dan seringkali juga saya kecewa dengan mereka, saya hanya butuh waktu untuk bisa bahagiain mereka sepenuhnya. Walaupun usaha sembilan bulan dan bertahun-tahun tidak dapat membalas. Saya yakin dapat mengukir senyum di wajah mereka suatu saat nanti, tapi itu entah kapan. dan untuk sekarang. Tuhan, terserah Engkau sajalah!