Sedikit Kisah Tentang Perempuan Gagal Move On

“Jadi, kamu mau ninggalin aku?” Sandi terdiam ketika ditanya Dian seperti itu, Sandi tidak mengerti harus bagaimana untuk membuat perempuan yang satu ini tidak patah hati meskipun dengan meninggalkannya saja sudah membuatnya sangat-sangat patah hati. Dian masih saja tidak mengerti dengan Sandi yang selama ini dia pikir adalah yang terbaik untuknya, setelah Dian lebih memilih Sandi daripada Nicki, laki-laki pertama yang ia sukai sebelum Sandi dan ternyata mereka berdua adalah teman baik. Sungguh dunia yang penuh dengan teka - teki pikir Dian waktu itu Dan kini, mereka berdua masih saling diam. Sandi tidak tahu ingin berkata apa, sementara itu Dian masih menunduk dan menahan sesuatu yang ingin ia keluarkan selepas pertemuan yang tentu akan sangat diingat ini, sebuah teriakan atau jeritan patah hati yang hanya ia sendiri yang dengar. Apakah sebegitu perihnya akhir dari hubungan percintaan, Tuhan ? *** Hari-hari begitu sulit dilalui Dian, entah k...