Posts

Showing posts from July, 2015

Perasaan Yang Rumit

Perihal perasaan memang sulit dipahami, apalagi mengenai apa isi perasaan dari seseorang. Perasaan seseorang kadang lebih sulit dimengerti daripada apa pun. Bisa saja, pada suatu ketika dia seperti memberimu harapan. Namun  pada lain waktu dia seolah tidak tertarik lagi padamu. Tidak ada yang salah dengan semua itu. Namanya juga perasaan, tidak ada perasaan yang statis. Bisa saja berubah seketika, bahkan sangat drastis. Dan bisa juga berbalik arah. Begitulah perasaan diciptakan. Terjadi begitu saja, kadang mengikuti momen. Kadang sama sekali tidak bisa ditebak. Karena itu janganlah menebak-nebak perasaan dia kepadamu. Banyak orang patah hati bukan hanya karena cinta tidak terbalas. Namun dia dihukum oleh tebakannya sendiri. Menebak seolah-olah seseorang itu sayang kepadamu. Padahal dia memang orang yang baik kesemua orang. Jika sudah begini, siapa yang akan disalahkan? Juga tidak ada yang bisa lagi disesalkan. Oleh sebab itu, janganlah menebak-nebak isi perasaan seseorang. Bertan

Aku Tak Ingin Dia Jadi Masa Depan Ku

“ Aku tak ingin dia menjadi masa depanku, tapi aku sangat sayang padanya ” Memikirkan masa depan yang ingin kita bangun sangatlah menyenangkan memang, tidak ada salahnya jika kau berpikiran seperti itu. Dia yang kau sayang sekarang mungkin ingin sekali membangun mimpinya berdua bersamamu, sampai kalian menua, sampai kalian tiada. Tapi kini kau membuat hal itu menjadi rumit. Kau mengkhawatirkan masalalu nya kembali. kau mengkhawatirkan seseorang yang dulu pernah menjadi kekasihnya akan merusak ikatan kalian lagi. Kau aneh, kau menulis namanya dihatimu, namun kau mengukir masalalunya dikepalamu. Mungkin tidak salah memikirkan hal-hal yang kita takutkan akan terjadi. Tapi setidaknya jangan sampai hal seperti itu membuatmu lupa diri. Yakinkan saja pada dirinya akan cintamu yang lebih luas dari cinta masalalunya yang tak seberapa itu. Meskipun kau tahu bahwa mereka dulu adalah pasangan yang serasi. Tapi ingat, berpikiran buruk akan membuatmu semakin memburuk. Ingat saja deng

Menulis Lagi

Beberapa waktu lalu, aku teringat akan sesuatu yang mulai sering aku tinggalkan. Menulis di blog. Aku tak tahu mengapa sekarang mulai sedikit malas untuk hal-hal yang biasanya rutin aku lakukan. Mungkin efek puasa? Tentu saja ini tak jadi alasan untuk tidak menulis. Ternyata setelah kupikir-pikir aku hanya malas dan tak punya hasrat untuk lagi menulis. Namun jujur, beberapa waktu terakhir ini tak menulis aku seperti kehilangan sesuatu. Sesuatu yang selalu aku ingat dalam benak bahwasanya aku masih ada kenang dalam resah. Aku resah tak menulis, tak menulis yang semestinya kelak akan menjadi kenangan dalam ingatan. Atau mungkin begini, aku sedang tak punya seseorang di dalam hati untuk menjadi ide dalam rangkaian kata. Sebenarnya ya alasan itu sangat kuat. Karena tak ada lagi orang yang membuatku patah hati, tak lagi ada orang yang membuatku menahan perih. Mungkin indikasi ini menyebabkan hatiku baik-baik saja sehingga aku menjadi bahagia setidaknya dalam beberapa waktu ini. Karen