Dari Sepatu Dahlan

Sebelum ini saya menuliskan sebuah kutipan dari novel Sepatu Dahlan karya Khrisna Pabichara, jangan tanya bagaimana ceritanya, korelasi antara Ayah dan Anak buat saya menjadi pribadi yang harus lebih baik dari tokoh dalam cerita tersebut. Tapi yang saya tulis kali ini bukan tentang itu, saya mengambil sebuah kekuatan hati milik Dahlan yang tetap teguh dengan keinginannya. sebelum saya posting tulisan ini, saya telah melukai hati ayah saya. Saya tahu mereka susah payah dalam mencari biaya buat hidup. Tapi entah kenapa perilaku saya tak selalu menjurus untuk meringankan beban mereka. Seringkali mereka kecewa karenaku dan seringkali juga saya kecewa dengan mereka, saya hanya butuh waktu untuk bisa bahagiain mereka sepenuhnya. Walaupun usaha sembilan bulan dan bertahun-tahun tidak dapat membalas. Saya yakin dapat mengukir senyum di wajah mereka suatu saat nanti, tapi itu entah kapan. dan untuk sekarang. Tuhan, terserah Engkau sajalah!

Comments

Popular posts from this blog

Daya Tarik Pasar Bawah Pekanbaru

Ketika Dunia Digital Membuat Candu

Tinggal Satu