Merelakan
Di sekitar
kita banyak sekali hal –hal yang tak mungkin yang bisa jadi nyata. Bahkan dalam
hal yang mungkin menurutmu terburuk sekali pun. Salah satu keadaan dirimu untuk
bisa menemukan hal tersebut adalah saat kamu dilukai. Saat orang yang kamu
sayangi, memilih pergi dengan alasan kamu dan dia sudah tidak lagi serasi. Atau
mungkin alasan kamu terlalu baik untuk dia. Mungkin yang lebik klise lagi
seperti restu orangtua. Meski pada halnya semua kejadian itu punya alasan
tersendiri, seperti alasan sebenarnya adalah ada yang lebih baik baginya
daripada kamu. Ada seseorang yang bisa membuatnya merasa lebih bahagia
dibanding kamu. Meskipun tak semuanya begitu.
Dan sedihnya
lagi, saat dia seseorang yang kamu sayangi itu memilih pergi dan kamu masih
sangat cinta padanya. Kamu sedang tidak ingin pindah ke lain hati. Bahkan, bisa
jadi kamu sudah merencanakan banyak hal di masa depan yang ingin kamu lalui
bersamanya. Tapi, dia tetap saja memilih pergi. Dia meninggalkanmu dengan hati
yang sangat luka. Kamu tiba-tiba merasa dunia ini teramat kejam. Tiba-tiba merasa
tidak lagi punya harapan. Wajar saja, kamu sedang patah hati. Seseorang
yang patah hati cenderung akan terbawa emosi sedihnya. Ia akan merasakan hidup
ini hanya pedih saja.
Terlepas
dari rasa sakit di hatimu yang memang tidak bisa sembuh begitu saja. Ada satu
hal yang harus kamu pahami. Luka itu bagian dari pendewasaan hidup. Satu hal
yang menarik dari luka adalah, kamu bisa menikmati fase sembuhnya. Kamu bisa belajar
untuk menjadikan luka itu sembuh kamu harus bagaimana. Lalu jika suatu hari ada
yang melukai lagi, kamu paham harus melakukan apa. Itulah alasan terbaik
menikmati masa kamu dilukai. Jangan hanya kesal lalu galau dan tidak belajar
dari kesialanmu. Pahamilah, setiap hal yang terjadi pasti ada hikmahnya.
Termasuk saat kau dibuat patah hati dan hatimu terluka.
Kalau kamu
luka, dan hari itu galau, itu wajar-wajar saja. Bersedihlah sesedih yang kamu
bisa. Tidak usah takut menjadi seseorang yang cengeng. Karena cengeng itu
juga sifat manusia. Kamu masih menjadi manusia pada saat kamu terluka. Hanya
saja, yang tidak baik adalah cengeng yang berlarut-larut. Kamu harus mengambil
pelajaran berharga dari lukamu. Kamu harus tahu bagaimana proses penyembuhannya.
Nanti, kalau ada yang melukaimu lagi, setidaknya kamu tidak harus galau
selama saat kamu terluka pertama kali. Kamu bisa lebih kuat dari sebelumnya. Sebab,
kita memang mesti ada dan punya fase seperti itu. Fase sembuh dan melupakan.
Orang-orang yang pernah patah hati adalah mereka yang terbaik dalam hal
memperbaiki.
Sudahlah, segala
hal yang dimulai pasti akan berakhir. Itu adalah hal yang wajar. Memang sudah
selayaknya apa yang dimulai menemui akhirnya. Hanya saja memang tidak semua
orang bisa menerima kenyataan seperti itu. Sebab, banyak yang siap memulai,
namun tidak pernah mempersiapkan diri untuk mengakhiri. Apalagi yang mulai
dengan perjuangan sepenuh hati. Misalkan, mendapatkan hati seseorang yang
diingini. Lalu tiba-tiba saja sesuatu membuatnya harus berakhir. Ya, tentu akan
mengagetkan, dan menyedihkan. Tidak ada yang benar-benar siap mengakhiri
sesuatu yang sangat dia senangi.
Barangkali,
orang-orang yang terlalu dalam jatuh akan susah kembali untuk utuh. Bahkan saat
dilukai ia akan tetap saja bilang cinta. Tak peduli dibilang apa.
keren keren :D
ReplyDeleteSeego itukah keadaan? Terkadang hati sulit untuk dimengerti.. ☺️
ReplyDelete