Tak Baik Begini
Aku
pernah sekali itu berpikir untuk melakukan sesuatu hal-hal yang kecil, hal yang
terasa romantis berdua bersamamu. Bersamamu saja. Bersama orang yang kucintai.
Meskipun hanya angan-angan, aku belum mengerti itu untuk siapa. Alhasil, aku
melupakan angan-angan yang sederhana itu. Sempat waktu itu aku pernah
membelikan sesuatu untuk seseorang. Aku memberinya cokelat. Tapi tak ada
sedikitpun debar-debar waktu berdua bersamanya. Semua terkesan biasa saja, aku
tak mengerti. Lalu aku mencari yang lain.
Selama
itu aku mencari, semua sama saja. Ternyata aku belum menemukan yang pas, yang
klik dengan hati. Sejauh aku mencari tak ada yang sesuai dengan isi dada.
Bahkan waktu jeda yang panjang membuatku melupakan semua. Hingga akupun mulai
berkutat dengan tugas kuliah yang penuh dan menyiksa. Melihat orang-orang yang
menyenangkan tiap harinya. Bahkan dekat dengan seseorang yang sesuai isi kepala.
Sekali
itu aku pernah melakukan hal-hal kecil yang kuingini dengan seseorang, dengan
orang lain yang tak sekalipun terpikirkan olehku. Itu ternyata dirimu sendiri. Ternyata
dengan itu, aku merasakan hal yang tak seperlunya dicari. Aku jalani rasa
dengan seksama. Karena rasa itu datang sendiri, tak kubuat, tapi begitu
pelan-pelan melekat dan mengikat. Kau begitu memikatku. Hingga aku sibuk dengan
hal baruku, mencintaimu diam-diam. Tak peduli waktu itu kau sudah dimiliki atau
belum, aku tetap bersikeras dengan rasaku. Meskipun sampai sekarang kau masih
dimiliki orang lain. Aku tetap egois, ingin mencintaimu sendirian. Kusadari aku
salah melakukan ini, padahal Kau tak lagi sendiri. Tapi aku tak peduli, hatiku
telah terlanjur jatuh padamu. Mungkin saja aku berdosa memasuki hidupmu. Tapi
biarlah, ini sudah menjadi harapan dalam hidupku.
Jika cinta datang pada hati yang sudah
termiliki apakah salah?
Aku
tahu ini adalah salah, ketika kau sudah terikat dengan orang lain, lalu aku pun
terikut olehmu yang sudah termiliki oleh orang lain. Hingga aku pun menyadari
sesuatu. Aku tak baik begini, terus berada disampingmu sepanjang hari. Meski
aku tahu tak ada tempat yang lebih nyaman selain udara disekitar tubuhmu. Tak ada
ruang yang lebih meneduhkan selain menyandarkan diri dibahumu. Aku tahu
semuanya sangat menyenangkan. Tapi, aku juga harus menyadari, aku tak baik
begini. Karena memang tak selayaknya kita berdua, padahal kau tak pernah
memiliki cinta. Semakin hari, semakin terkumpul detik-detik berdua, semakin
terkumpul pula luka yang akan kutanggung di dada. Aku memang harus menyadari,
aku tak baik begini.
Memang,
cinta pun juga tak akan selalu bersama, ada baiknya pergi adalah cara untuk
tetap bahagia. Aku memilih bahagia yang sebenarnya, meski aku tak begitu yakin
bisa terbiasa tanpamu. Tapi, setidaknya menjauh ratusan kilometer dari tubuhmu
hatiku tak rusak lagi. Setidaknya untuk saat ini aku lebih baik begini. Menjauh
darimu yang tak pernah menggunakan hati.
Comments
Post a Comment