Karena Kau Tahu Mengapa
Mungkin kau tahu alasan kenapa aku masih saja
sendiri, tak perlu kujelaskan lagi itu. Karena kau tahu mengapa.
Sejak kau diam-diam pergi dariku, tanpa
kusadari runtuh semua apa yang ingin kubangun. Pondasiku tak kuat lagi menahan
perih itu. Semua berserakan tanpa pasti. Waktu terasa berhenti merusak akal ku.
Aku pikir aku tak mau tahu itu, aku tak ingin tahu itu. Karena aku tahu mengapa,
dan kau tahu kenapa.
Sebelum itu, begini
Sejak kupastikan aku tak lagi sendiri saat
itu, aku yakin kau juga sedang menungguku. Aku persiapkan semuanya. Aku
menunggu waktu. Terus kulihat waktu yang melingkari pergelangan tangan. Menunggu
tiba rencana-rencana yang sudah kusimpan di hari bahagiamu. Kucorat-coret lagi
semua daftar rencanaku. Kupastikan lagi aku tak akan salah menyiapkannya.
“Tenang-tenang, semuanya pasti berjalan
lancar” begitu pikirku
Aku semakin larut dalam permainanku sendiri,
gusar berkepanjangan. Seperti daun-daun yang hampir gugur jatuh dilupakan
dahan. Sebentar, padahal aku bukan siapa-siapa. Dengan cara apa aku bisa
menjadi apa-apa?
Kau tahu begini, saat itupun aku punya niat singgah yang sungguh buatmu.
Maka, disinilah aku berhari-hari menunggu
waktu. Memastikan mu tetap baik-baik saja. Melihat indahmu dari kejauhan. Tetap
kutahan debar yang menyebalkan itu di dalam dada.
Aku pikir, aku egois dalam mencintai sampai
aku lupa jika kehilangan itu sifatnya pasti.
Aku benar, disaat yang tak sekalipun aku
pikir. Kau hempaskan segalanya. Kau diam-diam melemparkanku dari luar atmosfer
tuk menghantam bumi dengan keras. Merusak sisi-sisi jatuhku. Retak, rapuh dan
tak tertahan. Ingin sekali kuhujani kau dengan
perasaan yang hampir lebur tak bersisa. Dijejalkan pada kalimat-kalimat
pendek yang meledakkan dada. Begitu juga sikap yang hampir mengobrak-abrik
semuaku. Karena begitulah cara yang hampir sama untuk kau gunakan buat
meledakkan dadaku.
Kumaki-maki diriku sendiri untuk itu, rasanya
seperti tersambar petir di siang bolong. Bermilyar volt residu patah hati
memberangus ragaku hingga aku seperti mayat hidup. Aku sadar aku bertingkah
bodoh, sangat begitu bodoh.
Perlahan, kukendalikan hatiku dengan baik.
Sangat baik.
Dan akhirnya aku tahu, kulepaskan inginku,
aku lupakan dirimu. Sebisaku buat tidak mengetahui tentangmu juga tentangnya. Aku
biasa. Mungkin kau mengerti kenapa aku begini. Karena aku tahu mengapa, dan kau
tahu kenapa.
Kau tak pernah tahu isi hati seseorang yang
kau cintai.
Yang bisa jadi juga mencintaimu, hanya saja
ia bernasib sama denganmu. Namun, kau masih bisa mengubah nasib sebelum
semuanya terlanjur terlambat.
Dan aku terlambat, kau tidak.
Kau pikir aku tidak tahu,
Kau tidak tahu, aku tahu..
***
Selamat hari bahagia ________________, jangan jadi orang
dewasa yang menyebalkan bukan?
Dengan atau Tanpaku, kamu harus bahagia.
11 November 2015
@Harisyavin
Comments
Post a Comment