Hujan Lagi
Kutanyakan
pada jutaan hujan
Kenapa mereka selalu
mengingatkanku akan kau?
Pekanbaru sedang
romantis sekali sore ini, meski ada sebagian tempat sedang terjadi riuh karena
sebuah peristiwa kebakaran di salah satu perbelanjaan terkemuka di kota ini. Tapi
aku tetap bilang,
Pekanbaru sedang romantis sekali sore ini.
Hujan baru saja
reda. Dan seperti biasa, petrichor menghadirkan lagu indah yang cuma bisa
didengar mereka yang sedang rindu. Di depan teras toko roti, bersama lima
pemotor lain dan satu motor pekerja becak odong-odong sedang berteduh, saya
bersiap melanjutkan perjalanan.
Kemudian saya
kembali mengingatmu.
Kamu yang lebih
dari cantik, kamu yang diam-diam membuat saya rindu, kamu yang membuat hal-hal
kecil terlihat seru dan menyenangkan, kamu yang membuat saya merasa cukup, dan
kamu yang perlahan menjauh setelah hati saya jatuh.
Tentu saja saya
tahu, cinta tak bisa dipaksakan. Saya sangat sadar, cinta butuh waktu dan
kesempatan. Dan itu mungkin bukan sekarang. Yang jelas mulai saat ini, saya
harus terbiasa dengan penolakan. Maksud saya bukan penolakan. Tapi penyesalan
akan terlambatnya aku.
Saya kembali
menyalakan motor dan mengunci tali helm. Tak jauh dari tempat saya, lagu dari
speaker sember abang odong-odong mulai mengalun,
Tik
tik tik.. Bunyi hujan di atas genting..
“Rindunya turun
tidak terkira..” lanjut saya dalam hati.
@Harisyavin
Comments
Post a Comment