Seorang Prajurit
Saya pernah punya mimpi tentang kamu, saya
pernah punya cita-cita tentang itu
Saya mencintai kamu, kamu mencintai
saya. Dan hidup kita bahagia, saling memiliki, kemudian saling setia
selama-lamanya.
Kamu pintar, kamu sangat menyenangkan. Dan
bersama kamu segalanya berjalan semakin seru dan indah.
Saya ingin selalu membuat kamu tertawa
bersamaku. Dan kedepannya, saya ingin membuat kamu bahagia. Mengharapkan kamu,
artinya saya bersaing dengan banyak lelaki di luar sana. Dan saya siap dengan
segala resikonya.
Kamu dengan segala luar biasamu, dan saya
dengan semua biasa-biasanya.
Orang-orang bilang mimpi saya keterlaluan.
Semuanya bilang saya pungguk merindukan bulan.
Sampai akhirnya, satu-persatu rintangan
datang. Menghantam dari kanan, kiri, depan dan belakang. Saya yang awalnya
tegar pun terpaksa menyudahi mimpi saya dan menyerah.
Saya pernah mendengar kalimat ini
“Ada hal-hal yang memang tak bisa
dipaksakan” mungkin kita salah satunya
Saya juga pernah membaca kalimat ini
Pejuang sejati bukanlah mereka yang terus
maju, tapi mereka yang selalu tahu kapan saatnya mundur, berhenti, atau diam
sejenak mengatur kembali strategi.
Saya tidak percaya begitu saja dengan
kalimat tadi. Tapi setidaknya, itulah cara hati saya menghibur dirinya sendiri.
Dan kali ini, saya minta maaf.
Karena pernah teramat sangat mencintai dan
mengharapkanmu. Kemudian, pergi begitu saja seolah tidak ada apa-apa.
Dan sekarang, saya mulai lelah.
Lalu
Ngomong-ngomong, kamu apa kabar ? sudah nonton Negeri Van
Oranje ?
Comments
Post a Comment