Teman Hidup
Sesuatu
telah berubah dari dalam diri seseorang, yang memiliki defence personal terhadap makhluk lawan jenis untuk menghindari
yang namanya perasaan hanyut untuk membawanya ke dalam dunia fantasi yang
orang-orang sebut jatuh cinta.
Orang yang
baru berpatah hati berusaha untuk keluar dari keterpurukannya dan salah satunya
merenungi bahwa aku bisa hidup tanpa dia dengan cara mencari pengganti yang
lebih baik darinya.
Secara
tidak sadar, kita menjadi pemilih, mencari yang lebih. Bahkan ketika sudah menemukan
seseorang pengganti dan menjalin sebuah ikatan dengan waktu yang relatif
singkat, maka akan singkat pula hubungannya jika hanya mencari penyembuh hati
belaka. Karena normalnya cinta bukan dari rasa keinginan, tetapi akan timbul
dengan sendirinya. Ketika kau nyaman dengan seseorang, kau akan merasa bahwa
ada sesuatu mulai tumbuh dalam hati. Mulai suka merenungi, tersenyum sendiri,
bahkan didekatnya ingin sekali berlama-lama.
Cinta
kadang juga bermula dari sebuah ikatan teman, keseharian sering bersama
terkadang menimbulkan perasaan ketergantungan ingin berlama-lama dan juga
perasaan rindu jika lama tak jumpa. Pasti pernah merasakan yang namanya suka
dengan teman sendiri tetapi sangat sulit menyampaikan perasaan dalam hati.
Ketika sedang bertemu tanpa sadar kau melihatnya berlama-lama dan memikirkan
bahan obrolan karena ingin sekali mengajaknya berbicara. Kadang dia tak
mengacuhkanmu dan membuat perasaanmu kacau seharian.
Lalu kau
mau apa? Siapa-siapa saja bukan.
Dan,
apalagi ketika teman yang kau sukai sudah punya kekasih, duh, mungkin kau hanya bisa berdoa semoga hubungannya renggang atau
mungkin mendoakan yang terbaik untuknya. Salah satu kesempatan ketika
hubungannya mulai renggang, cobalah ajak bicara dan memintanya untuk cerita
dari hati ke hati. Dan ketika mendengarnya bercerita berusahalah untuk
menetapkan hati untuk tetap kuat mendengar cerita kemesraannya dengan
kekasihnya jika dia bercerita mengenang masalalu, atau mungkin beri dia sebuah
hiburan atau humor-humor yang membuatnya tersenyum kembali dan sentuhan fisik
sebagai teman untuk membuat dia merasa nyaman dan merasa terobati. Dan jangan
sampai sikapmu membuatnya akan berpikiran yang macam-macam terhadapmu.
Tapi memang
tak ada salah menyukai teman sendiri, dan bila perasaanmu terus-terusan gelisah
dibuat olehnya..
“Katakanlah,
ungkapkan saja padanya kalau kau memang benar-benar ingin menjadikannya teman
yang sebenar-benarnya teman. Teman hidup!”
Comments
Post a Comment